Jumat, 27 Maret 2009

New Media

Media secara umum didefinisikan sebagai sebuah alat atau sarana yang dapat digunakan manusia untuk melakukan aktivitas komunikasi kepada pihak lain. Dari situ terlihat bahwa fungsi media yang paling utama adalah membantu atau mempermudah manusia dalam berkomunikasi, entah komunikasi satu arah maupun bolak-balik.
Media mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga media tidak statis dalam satu bentuk, fungsi dan nilai. Suatu media dapat dikatakan sebagai media baru karena muncul dengan tampilan berbeda dengan media yang ada sebelumnya. Perbedaan tersebut entah dalam bentuk secara fisik fungsi maupun daya cakupnya. Sebuah sumber mengatakan bahwa media baru dideskripsikan sebagai media yang mampu menayangkan konten maupun informasi secara interaktif. Artinya audien dapat memberikan respon atau tanggapan mengenai informasi yang disampaikan oleh media baru tersebut, atau dapat dikatakan audien dapat memberikan feedback pada sumber informasi di saat yang bersamaan. Suatu media juga dapat dikatakan sebagai media baru jika dapat mencakup audien dalam ruang lingkup yang sangat luas dan hanya membutuhkan sedikit waktu. Proses penyebaranya pun harus lebih cepat dan lebih merata bila dibandingkan dengan media tradisional.
Sumber lain menyatakan bahwa media dapat dikatakan sebagai New Media jika memliki sifat continous deadline, serta kecepatan dan akurasi berita yang memadahi. Continous Deadline artinya ketika mendapat berita jam sembilan malam maka dilaporkan saat itu juga dan tak perlu menunggu hingga satu jam atau bahkan satu hari sesudahnya, sehingga tingkat keaktualan benar-benar dituntut. Selain itu media baru harus cepat dan memiliki akurasi yang cukup tinggi. Cepat tapi tidak akurat akan menjadi sia-sia.
Terry Flew dari Universitas Teknologi Queensland, Brisbane (2005), memberikan kriteria lain sebgai syarat suatu media dikatakan sebagai “The New Media”. Dia mengatakan bahwa relativitas kebaruan media (newness) dunia media massa tampak dalam relasi humanistik antara kemajuan teknologi-teknologi (hardware, software, serta muatannya) dan dinamika kultural yang mencakup gaya hidup dan keadaan komunitas. Jadi, kebaruan suatu media tidak ditentukan oleh semakin canggih dan rumitnya teknologi, tetapi lebih kepada budaya dan perilaku yang berkembang diantara manusia sebagai pelaku media. Hubungan antar perangkat media, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi ritme kehidupan manusia secara global. Perubahan ritme ini juga disebabkan image media yang dianggap sebagai pedang bermata ganda, bagian mana yang lebih tajam dalam menebas obyeknya secara langsung ditentukan oleh manusia sendiri sebagai pelaku media.
Dari berbagai pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa kriteria sebuah media dikatakan baru adalah :
1. Berbeda dengan media yang ada sebelumnya, entah dari segi bentuk, fungsi maupun cakupanya.
2. Interaktif; Audien dapat memberikan tanggapan atau feedback kepada sumber informasi secara langsung
3. Continous deadline, cepat, dan memiliki akurasi tinggi
4. Dapat mempengaruhi bahkan mengubah perspektif, paradigma dan mindset manusia secara global

Pengaruh Media baru
Perkembangan media massa memiliki beberapa pengaruh. Diantaranya adalah dapat mengubah perspektif dan paradigma manusia secara keseluruhan mengenai berbagai masalah dan persoalan. Turunan teknologi internet seperti mailing list, e-mail, maupun blog yang di berbagai negara digunakan sebagai sarana efektif untuk berkomunikasi dan tukar-menukar pendapat, di Indonesia menjadi ajang yang sering tidak jelas tujuan dan manfaatnya
Media baru dapat menimbulkan rekonstruksi sosial secara global bahkan mediabaru juga dapat mempengaruhi mindset suatu bangsa. Rekonstruksi akan membentuk komunitas- komunitas di masyarakat. Manusia akan melakukan sedikit kontrol dan pengawasan terhadap perkembangan media baru di pelosok daerah bahkan daerah terpencil. Sebagai corong informasi, media baru akan menyosialisasikan nilai-nilai keadaban kontemporer, seperti tanggung jawab, kejujuran, kebaikan, keadilan, kesetiakawanan sosial, dan kesejahteraan umum. Proses internalisasi nilai-nilai berkeutamaan sosial ini menuntut kepekaan insan pers untuk memasyarakatkan informasi-informasi konstruktif.
Media baru juga akan mempengaruhi tingkat peraingan bisnis antar pengusaha yang terjun di dalamnya. Hal dikarenakan memiliki peluang bisnis yang cukup menggiurkan. dari segi pasar, para pebisnis akan selalu mengupdate apapun yang menjadi keinginan konsumen dan berusaha memenuhinya sehingga pangsa pasar semakin meluas dan hal tersebut akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap bisnis mereka. Dari segi alat, tingkat kecanggihan dan kemudahan dalam melakukan komunikasi, akan menyerap secara maksimal daya beli masyarakat terhadap media baru yang diciptakan